Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia akan memulai langkah penting di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan menantang Arab Saudi pada matchday pertama Grup B. Laga tersebut bakal berlangsung di Stadion King Abdullah Sport City, Kamis (9/10) dini hari WIB.
Pertandingan ini bukan sekadar adu taktik, melainkan juga perbandingan kualitas dan pengalaman skuad. Salah satu aspek yang mencolok adalah komposisi pemain yang berkarier di luar negeri atau biasa disebut pemain abroad.
Dalam konteks modern sepak bola, kehadiran pemain abroad sering dianggap sebagai indikator kematangan, pengalaman internasional, dan kualitas kompetitif sebuah tim nasional.
Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia, telah memanggil 29 pemain untuk fase penting ini. Menariknya, 15 di antaranya merupakan pemain yang bermain di klub luar negeri. Di sisi lain, Arab Saudi justru hanya membawa tiga pemain yang berkarier di luar Liga Saudi.
Kondisi tersebut menimbulkan pertanyaan menarik: apakah banyaknya pemain abroad akan menjadi keunggulan nyata bagi Timnas Indonesia, atau justru menjadi tantangan tersendiri dalam hal kebugaran dan adaptasi jelang laga penting ini?
Timnas Indonesia: Generasi Emas dengan 15 Pemain Abroad
Kehadiran 15 pemain abroad dalam skuad Garuda menjadi bukti nyata kemajuan pesat sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Nama-nama seperti Maarten Paes, Jay Idzes, Kevin Diks, Justin Hubner, Calvin Verdonk, hingga Ragnar Oratmangoen kini menjadi wajah baru kekuatan Timnas Indonesia di level internasional.
Mereka datang dari klub-klub yang berkompetisi di liga-liga top Eropa, dan membawa pengalaman berharga dalam hal tempo permainan, taktik, serta mental bertanding.
Patrick Kluivert bisa memanfaatkan pengalaman para pemain yang berkarier di luar negeri akan menjadi faktor penting bagi keseimbangan tim. Dengan materi seperti ini, Indonesia punya peluang untuk tampil berani dan disiplin menghadapi lawan sekelas Arab Saudi.
Arab Saudi: Andalkan Kekuatan Lokal dan Konsistensi Liga Domestik
Berbeda dengan Indonesia, Arab Saudi masih menaruh kepercayaan besar pada kekuatan pemain lokal. Dari 26 pemain yang dipanggil, hanya tiga yang bermain di luar negeri, yakni Saud Abdulhamid (RC Lens), Muhanad Al-Saad (FC Lausanne-Sport), dan Marwan Al-Sahafi (Royal Antwerp).
Selebihnya, mereka merupakan pemain yang tampil reguler di Liga Saudi, kompetisi yang kini diisi banyak bintang dunia.
Saud Abdulhamid sempat bermain untuk AS Roma pada musim 2024/2025 lalu. Namun, dia kesulitan mendapat menit bermain dan kini hijrah ke Prancis. Sementara, Muhanad Al-Saad dan Marwan Al-Sahafi belum dapat menit bermain reguler.
Keuntungan dan Tantangan bagi Kedua Tim
Banyaknya pemain abroad di Timnas Indonesia tentu menjadi nilai tambah. Mereka membawa standar profesionalisme tinggi dan pengalaman bermain melawan lawan tangguh di Eropa.
Secara psikologis, hal ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri ketika menghadapi tim-tim besar seperti Arab Saudi. Namun, kondisi tersebut juga menyimpan risiko. Jadwal padat di klub dan perjalanan jauh menuju Timur Tengah bisa berdampak pada kebugaran pemain.
Sebaliknya, Arab Saudi punya keuntungan dari sisi konsistensi dan kebersamaan. Mayoritas pemainnya berlatih dalam sistem yang sama sepanjang musim, sehingga chemistry dan koordinasi di lapangan lebih terjaga.
Persiapan yang lebih efisien dan minim gangguan perjalanan membuat mereka bisa tampil optimal di laga perdana ini. Pada akhirnya, duel antara Indonesia dan Arab Saudi bukan hanya soal strategi, tapi juga tentang detail-detail kecil.