Rektor Ova Emilia: UGM Punya Dokumen Otentik Soal Pendidikan Jokowi

2 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REKTOR Universitas Gadjah Mada atau UGM Yogyakarta Ova Emilia akhirnya turut bicara soal polemik dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

Ova muncul dan membahas soal polemik ijazah Jokowi itu dalam dua bentuk. Pertama berupa pernyataan video resmi dan kedua berbentuk podcast yang disiarkan kanal resmi UGM pada Jumat 22 Agustus 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Pernyataan Ova itu muncul setelah sebelumnya tiga alumni UGM yaitu, Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar dan Tifauzia Tiyassuma alias dokter Tifa menggelar soft launching buku Jokowi's White Paper di area University Club UGM Yogyakarta pada Senin, 18 Agustus 2025.

Ova Emilia mengatakan selama ini UGM terus mengikuti perkembangan soal keaslian ijazah Jokowi dari kampus itu yang masih simpang siur di masyarakat. "UGM menghormati hak warga negara    untuk mempertanyakan isu apa pun dan mencari jawaban atas pertanyaan tersebut," kata dia.

Menurut Ova, UGM sudah beberapa kali menyatakan bahwa Jokowi adalah benar alumni kampus tersebut. "UGM pun memiliki  dokumen  otentik terkait  keseluruhan  proses pendidikan Joko Widodo di UGM," ujar dia.

Dokumen otentik yang dimaksud meliputi tahap penerimaan Jokowi di UGM. Juga dokumen proses kuliah baik selama menempuh sarjana muda, pendidikan sarjana, hingga diwisuda. Dalam catatan UGM, kata Ova, Jokowi dinyatakan lulus pada 5 November 1985.    

UGM pun telah memberikan ijazah yang sesuai dengan ketentuan kepada Jokowi saat wisuda pada 19 November 1985. Maka, kata Ova, sesuai ketentuan hukum, UGM menyampaikan data dan informasi yang bersifat publik dan wajib melindungi data yang bersifat pribadi. "Hal ini berlaku untuk semua hal dan diterapkan untuk semua civitas akademika  UGM, termasuk alumni," ujar Ova.

Ova mengatakan bahwa UGM diberi mandat negara untuk menyelenggarakan pendidikan dan secara berkala dinilai atau diuji kualitasnya oleh lembaga  independen. Hingg saat ini, kata dia, UGM dinyatakan layak dan telah melakukan proses pendidikan dengan baik. "Berpegang pada ini, proses pendidikan di UGM telah berjalan semestinya tanpa ada keraguan," ujar Ova.

Ova menambahkan, tugas dan tanggungjawab UGM dalam  mendidik seseorang telah paripurna ketika yang bersangkutan dinyatakan lulus dan diberi ijazah sesuai ketentuan. "Hal ini juga berlaku kepada alumni UGM yang bernama Joko Widodo," kata dia.

Menurutnya, setiap alumni berhak  menggunakan ijazah dan gelar akademik yang diperoleh untuk berbagai   kepentingan yang dibenarkan oleh  hukum.

"Alumni  adalah satu-satunya pihak yang    memegang ijazah asli miliknya.Sehingga   penggunaan  dan perlindungannya tanggung jawab alumni tersebut," kata dia.

Ova pun menegaskan jika Jokowi adalah alumni UGM yang telah mendapatkan ijazah sesuai dengan ketentuan.    

"Hal-hal yang terjadi setelah proses pendidikan dan kelulusan tahun 1985 di    UGM termasuk pemanfaatan dan    perlindungan terhadap ijazah itu   merupakan tanggung jawab yang  bersangkutan sebagai seorang alumni," kata dia.

Sebelumnya, saat membedah sekilas soal isi buku Jokowi's White Paper, Roy Suryo membeberkan alasan mengapa mereka menyusun buku itu.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden SBY itu mencoba membongkar dugaan ijazah palsu hingga skripisi mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dikeluarkan UGM. "Kami yang menulis buku ini semua alumni UGM, bukan orang lain, buku ini dibuat karena kami ingin membersihkan nama kampus tercinta ini," kata Roy.

Roy menekankan, yang terlibat dalam penulisan itu benar-benar alumnus UGM baik dari jenjang S1 maupun S2.

Mereka tergerak menelusuri ijazah dan skripsi Jokowi sejak mencermati pernyataan Jokowi ketika menghadiri seminar yang digelar di Kampus Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta beberapa waktu silam. 

Dalam acara itu juga disebut dihadiri mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD serta tokoh Muhammadiyah almarhun Buya Syafii Maarif. 

Catatan Tempo, acara itu diduga digelar pada 2013 silam atau saat Jokowi masih maju menjadi calon presiden periode pertama.

"Jadi saat seminar itu, ada dialog santai yang juga ada videonya juga, di mana moderator menanyakan kepada narasumber, 'Untuk jadi presiden itu IP (indeks prestasi)-nya sebaiknya berapa ?' Lalu saat itu Prof Mahfud mengatakan IP dia 3,8. Nah, Jokowi saat itu mengatakan IP dia di bawah 2. Dua saja tidak ada loh, mulai dari situ orang kan mulai berpikir," ujar Roy.

Dalam perjalanan memimpin selama dua periode, kata Roy, keraguan atas ijazah Jokowi kian menjadi pertanyaan. Sehingga melalui buku itu, Roy dan dua koleganya turut mengulas bagaimana pihak-pihak yang mempertanyakan itu seperti dibungkam.

Ia menyebut mulai dari kasus yang menimpa Bambang Trimulyono atau Bambang Tri dan Gus Nur atau Sugi Nur Raharja yang menurutnya telah dikriminalisasi di era Jokowi karena mengkritisi soal dugaan ijazah palsu itu.

"Jadi semua kami tulis dalam buku itu termasuk mereka yang dikriminalisasi karena mempertanyakan soal itu," kata Roy.

Roy mengklaim, jika upaya mereka membongkar dugaan ijazah palsu bukan asal tuding melainkan berdasar data ilmiah. Tak sekadar mengumpulkan dokumen dan meneliti skripsi Jokowi. Mereka juga sempat  menemui sejumlah pejabat rektorat UGM seperti Wakil Rektor UGM Wening dan Arie Sujito. "Bahkan saya juga sempat memegang langsung skripsi itu dan kami teliti keasliannya waktu itu," kata dia.

Dengan menggunakan berbagai metode penelitian yang teknisnya dilakukan koleganya, Rismon Sianipar dan analisa Behavioral Neuroscience oleh dokter Tifa yang berfokus meneliti pola perilaku seseorang, mereka optimistis bisa membuka tabir soal identitas Jokowi sebenarnya di UGM.

"Salah satu kesimpulan itu skripsi yang ditulis 99,9% palsu, dan dengan itu, tidak mungkin menghasilkan ijazah yang asli, itu poin paling penting buku ini," kata Roy.   

Read Entire Article