
KOREA Utara dilaporkan menyembunyikan rudal balistik antarbenua Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) terbaru di sebuah pangkalan militer rahasia yang berlokasi dekat perbatasan dengan Tiongkok.
Menurut laporan Center for Strategic and International Studies (CSIS) bahwa fasilitas bernama Pangkalan Operasi Rudal Sinpung-dong itu merupakan instalasi yang tidak dideklarasikan oleh Pyongyang dan berada sekitar 27 kilometer dari wilayah perbatasan Tiongkok.
CSIS menyebut pangkalan di Provinsi Pyongan Utara tersebut kemungkinan menyimpan enam hingga sembilan ICBM berkemampuan nuklir beserta peluncurnya.
Senjata ini dinilai menimbulkan potensi ancaman nuklir bagi Asia Timur dan daratan Amerika Serikat (AS).
Laporan itu juga mengungkap bahwa pangkalan rudal tersebut merupakan bagian dari sekitar 15 hingga 20 pangkalan rudal balistik, termasuk fasilitas pemeliharaan, dukungan logistik, penyimpanan rudal dan hulu ledak yang tidak pernah dideklarasikan oleh Korea Utara.
"Fasilitas tersebut tidak diketahui pernah menjadi subjek negosiasi denuklirisasi yang dilakukan sebelumnya antara Amerika Serikat dan Korea Utara," tulis laporan CSIS seperti dikutip AFP Jumat (22/8).
Analis lembaga itu menambahkan bahwa rudal maupun peluncurnya dapat segera dikerahkan saat terjadi krisis atau perang, dengan dukungan unit khusus yang memungkinkan peluncuran dilakukan dari lokasi berbeda dan lebih sulit dideteksi.
"Pangkalan tersebut, bersama dengan pangkalan-pangkalan lainnya, mewakili komponen utama dari apa yang diduga sebagai strategi rudal balistik Korut yang terus berkembang, dan perluasan kemampuan pencegahan dan serangan nuklir tingkat strategisnya," tambah laporan itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pyongyang menegaskan tidak akan melepaskan senjata nuklirnya dan menyebut status negara nuklir sebagai hal yang tidak dapat diubah.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bahkan telah memerintahkan militer untuk melakukan ekspansi cepat terhadap kemampuan nuklir negara tersebut. (H-3)