Liputan6.com, Jakarta Siloam memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) kategori pelatihan bantuan hidup dasar secara seri oleh peserta terbanyak. Sembilan ribu orang telah mendapatkan pelatihan bantuan hidup dasar (life basic skills) pada periode Juli hingga September 2025.
Penghargaan ini diserahkan langsung pihak MURI kepada CEO Siloam Hospitals Caroline Riady pada 7 Oktober 2025 di Jakarta.
"Rekor hari ini bukanlah sekadar angka melainkan cermin dan tekad dan komitmen kita untuk membangun masyarakat yang lebih siap, lebih peduli," kata Vice President MURI, Osmar Semesta Susilo.
Ia pun berharap dengan makin banyaknya orang yang mendapatkan pelatihan bantuan hidup dasar semakin banyak nyawa yang bisa diselamatkan. Baik itu orang yang dicinta, tetangga, dan masyarakat lainnya.
"Semoga keterampilan yang dipelajari menjadi modal berharga dalam menyelamatkan manusia," kata Osmar.
Di kesempatan yang sama, Caroline Riady mengungkapkan pelatihan dasar bantuan hidup dilakukan di 41 rumah sakit dan klinik-klinik Siloam. Selain itu, pelatihan juga dilakukan di kantor serta komunitas.
"Ini adalah gerakan kemanusiaan, gerakan yang bisa menyelamatkan nyawa manusia. Memberikan bantuan hidup dasar adalah respons pertama yang bisa dilakukan oleh orang awam," tutur Caroline.
Apa Itu Bantuan Hidup Dasar?
Bantuan hidup dasar (BHD) adalah serangkaian tindakan pertolongan pertama yang bertujuan untuk mempertahankan fungsi pernapasan dan sirkulasi darah pada individu yang mengalami kegawatdaruratan medis, seperti henti jantung.
Langkah-langkah BLS bersifat sederhana namun sangat krusial untuk menyelamatkan nyawa. Salah satu hal yang diajari dalam bantuan hidup dasar adalah memberikan resusitasi jantung paru atau Cardiopulmonary Resuscitation (CPR).
Salah satunya teknik CPR yang bisa dilakukan dan bisa menyelamatkan nyawa adalah hands only CPR atau pijat jantung. Sebuah teknik yang melibatkan tekanan dada tanpa napas buatan.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Hasjim Hasbullah mengatakan lewat pijat jantung pada pasien henti jantung bisa mencegah seseorang mengalami kecacatan bahkan menyelamatkan nyawa seseorang.
"Secara fisiologi otak manusia dapat bertahan empat menit tanpa oksigen, apa mungkin nakes datang dalam tiga menit (ketika ada orang henti jantung). Nah, kitalah garda terdepan," kata Hasjim.
Maka dari itu ketika ada orang yang tidak sadarkan diri, maka hal pertama yang bisa dilakukan adalah menepuk-nepuk pundaknya dengan keras.
"Jika tidak ada respons seperti tidak bangun, tidak mengerang, langsung berikan pijat jantung," pesan Hasjim di kesempatan yang sama.
Hands Only CPR Bisa Selamatkan Nyawa
Jika memang pasien tersebut hanya pingsan, orang tersebut akan bangun karena mendapatkan tekanan hands only CPR.
Namun, jika orang tersebut bisa mengalami henti jantung maka pemberian hands only CPR bisa menyelamatkan nyawa hingga orang tersebut bangun atau tim medis datang.
"Itu sebabnya bantuan dasar hidup harus dikuasai banyak orang sampai bantuan datang. Dengan hal itu bisa menghindari kecacatan pada seseorang," kata Hasjim.